Monday 27 February 2012

Pemilihan Jurusan saat Kuliah

Uyeeeee!!! akhirnya saya bisa bermain blog ini lagi kawan. Setelah melewati masa-masa kritis, ehh masa yang penuh perjuangan [#ciyee] di pengaduan (rumah sakit-red) untuk masa praktik lapangan dan saat ini mungkin (mungkin lho, gak tau iya apa gak) sudah hari tenang setenang air yang mengalir di sungai. Serta besok adalah hari presentasi laporan praktik lapangan milik kelompok saya untuk diadukan dengan laporan-laporan dari kelompok teman saya yang lain (kayak kejaksaan aja, kasus-kasusan. Tapi disini tidak pake BEBE).

Bingung milih jurusan
Oke, kembali ke judul diatas. Judul artikel ini adalah PEMILIHAN JURUSAN SAAT KULIAH (bukan pemilihan kursi umum DPR dan antek-anteknya lho #ups_salah_ngomong :p). Latar belakangnya adalah kenapa aku memilih judul seperti diatas adalah karena tahun ini sedang marak-maraknya perguruan tinggi negeri maupun swasta membuka lowongan masuknya mahasiswa angkatan baru untuk tahun depan, 2012-2013. Dengan masuknya calon-calon mahasiswa muda ini membuat kenaikan pangkat suatu perguruan tinggi. Kenaikan pangkat disini dimaksudkan adalah gengsi, kualitas, serta yang berperan paling penting adalah output dari lulusan perguruan tinggi yang bersangkutan. Dan untuk kualitas lulusan dari salah satu perguruan tinggi tersebut adalah tepatnya mereka (calon mahasiswa) masuk sesuai dengan jurusan dan kompetensi yang mereka miliki dan tentunya mereka sudah menemukan jati dirinya di jurusan tersebut. Misalnya nih, ada anak lulusan SMP ingin melanjutkan di SMK jurusan mesin, misalnya. Berarti dia sudah mulai memiliki cita-cita untuk bisa menjadi ahli dalam suatu bidang, yang bidang itu adalah mesin. Dia bisa menciptakan mobil ESEMKA (bukan promosi),  motor, maupun alat-alat yang berguna pada salah satu bidang tertentu. Jika anak itu ikut-ikutan temannya untuk ikut masuk ke SMK, tapi jurusan akuntansi (bagi yang masuk SMK, ada to jurusan akuntansi? Maklum, saya sekolah di SMA dan jurusan IPA. Hehe), maka bisa dibilang mentalnya adalah mental ikut-ikutan, ikut kesana ikut kemari tanpa tahu tujuan yang diinginkannya. Pada masa sekolahpun ia tidak konsen lagiDan pada masa ia mencari jati diri (dalam hal ini pekerjaan), ia (mungkin) tidak bisa mencari yang cocok dengan kepribadiannya sendiri. Akhirnya ia menyesal dan berkata dalam hati, "Kenapa ya aku kemarin-kemarin tidak masuk ke jurusan yang aku suka? Jadi kayak gini deh kehidupan masa dewasa yang sangat penuh tantangan. Huft (menghela nafas)"

Dalam pemilihan suatu jurusan saat kuliah maupun sekolah sangatlah penting. Kita tidak maukan seperti anak diatas yang justru kebingungan untuk mencari arah hidupnya. Nah, saat ini aku akan menerangkan arti pentingnya memilih jurusan saat mencari sekolah dulu ya. Soalnya ini berkaitan erat dengan pemilihan jurusan saat kuliah nanti

Pemilihan jurusan saat masih sekolah:
  1. Temukanlah dahulu jati diri maupun cita-cita kamu. Bila kecil sudah bercita-cita menjadi dokter, tapi setelah menginjak SD mau jadi guru, dan waktu SMP bercita-cita ingin menjadi ibu rumah tangga, itu salah besar! Masak anak baru jadi kemarin mau jadi ibu rumah tangga? Ngaco ya kamu itu. Tidak punya masa depan.
    Lebih baik adalah cita-cita sewaktu kamu kecil sampai SMP (minimal) konstan atau sesuai dengan jurusannya. Semisal kamu kecil bercita-cita jadi dokter, SD masih mempunyai mimpi jadi dokter. Tapi karena SMP sudah lebih dewasa (dikitlah, gak usah banyak-banyak) maka pemikiran itu berganti untuk menjadi perawat maupun bidan. Hal ini dikarenakan pola pemikiran untuk ke arah dewasa lebih terprogram dengan baik (kayak komputer aja).
  2. Saat masuk ke sekolah lanjutan, dalam hal ini SMA maupun SMK, masuklah sesuai dengan kata hati kalian. Bukan dengan (1) asal masuk, (2) ngikut teman/sahabat/BBF atau best friend forever dan sejenisnya, (3) nilai UN jauh dari harapan sehingga tidak masuk sekolah favorit, dan (4) alasan lainnya. Jika masuk ke sekolah lanjutan dengan alasan (1) dan (2), maka kalian harus bertobat. Karena kata hari masing-masing orang itu berbeda dan beragam jenisnya. Bila kalian masuk dengan alasan (3), maka kalian bisa bernafas lebih lega. Sekolah yang kalian tuju tidak favorit tidak apa-apa, yang penting masalah prestasi jangan kalah dengan sekolah yang lebih favorit. Semangat! Dan bila kalian masuk dengan alasan (4), maka kalian harus pikir sendiri! Karena itu adalah alasan lainnya (dengan nada bicara agak tinggi seperti bang Rhoma Irama, TERLALU).
  3. Nah, sekarang saat kalian sudah duduk di bangku sekolah lanjutan (SMA dan SMK atau sederajat) kalian juga perlu mikir lagi mau dibawa kemana pendidikan dan arah pikiran kalian. Untuk anak SMK sih tidak masalah. Karena jurusan yang mereka tuju sudah dapat saat kelas 1 (bener gak?). Yang menjadi masalah adalah untuk anak-anak yang masuk ke SMA. Kelas 1, masih junior, masih imut-imut, unyu-unyu, masih muda sekali belum ada penjurusan seperti di SMK. Pelajaran yang diterimapun masih umum. Sekitar Biologi, Fisika, Kimia, Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Akuntansi, PKn, Matematika, dan masih banyak lagi. Itu belum diklasifikasikan sebagai salah satu jurusan, karena masih umum pemirsa. Sudah dijelaskan dua kali ya, kata umum.
    Penerimaan raport kenaikan kelas dua biasanya menjadi momok yang menakutkan. Kenapa? Karena saat itulah anak-anak kelas satu akan mendapat jatah sesuai dengan jurusan yang dimampunya itu. Jika dia mampu untuk berhitung dengan baik dan benar apalagi tepat, maka dia akan ditempatkan di jurusan IPA. Bila dia kemampuan menghafalnya di atas rata-rata, maka dia ditempatkan di jurusan IPS. Sebenarnya tidak masalah sih bagi yang diterima di IPA maupun IPS. Yang penting niatnya dia mau kemana setelah itu dan mengetahui arah tujuan hidupnya
Pemilihan jurusan saat masih duduk di bangku pesakitan (kelas 3 SMA maupun SMK)
  1. Kenapa aku sebut pesakitan? Karena pada masa itu, anak-anak kelas 3 sudah berseliweran kemana-mana. Buat les maupun tes/ujian persiapan sebelum Ujian Nasional besok bulan April, buat ujian praktik yang sedang berlangsung bahkan akan berlangsung, buat ujian sekolah yang belum tau kapan pelaksanaannya, buat tes masuk ke perguruan tinggi yang difavoritkan, dan mikir (kalau sempat) biaya yang bakal dikeluarin untuk masuk ke suatu perguruan tinggi. Bagi yang orangtuanya gampang ngeluarin duit/kaya, mesti gampang. Tinggal merengek "Ma atau Pa, minta uang dong buat masuk ke Universitas A". Lha bagi yang orangtuanya ingin berhemat terus? (dalam hal ini rakyat menengah). Mesti menganjurkan anaknya buat masuk ke perguruan tinggi negeri yang biaya tidak terlalu mencekik dibanding perguruan tinggi swasta.
    Itulah alasan mengapa disebut pesakitan. Sudah tau kan sekarang?
  2. Saat memilih jurusan di PTN maupun PTS (singkatan dari perguruan tinggi negeri, yang satunya singkatan dari perguruan tinggi swasta; capek bokkk, nulis panjang-panjang kayak gitu --') juga jangan ikut-ikutan teman. Lebih baik ikutin kata hati sendiri.
    Share aja ya. Iseng-iseng aku download penerimaan mahasiswa baru di universitas tempatku belajar saat ini (gak bakal aku sebutin, nanti dikirain promosi :p) dan melihat adek kelasku ada yang keterima. Sebagian besar keterima di jurusan favorit di universitas tersebut. Aku mengira nih, mereka bersekongkol, biar ada temennya, gak dikira mbolang (suka sendirian kemana-mana)dan biar ada yang kenal. Lumayanlah, buat mbentuk geng baru. Haha
  3. Lebih baik diterima di jurusan yang tidak favorit untuk orang lain, tapi kita mampu untuk menghadapinya dan memandangnya sebagai suatu tantangan, hadapi dengan pikiran jernih, positif pasti jalan untuk menghadapi materi-materi dari jurusan itu bakal mudah sob. Sumpah!
  4. Hal-hal dari jurusan yang kita sukai tidak bakal bisa kita menikmatinya. Hal itu dikarenakan materi yang disampaikan kita tidak mampu untuk mengolahnya dalam alam pikiran kita, tidak sreg setelah kita mempelajarinya.
    Share lagi ya (mumpung blog pribadi sob, bukan blog suatu kelompok maupun yang lainnya :p). Aku sebenarnya sejak kelas 2 SMA lebih senang mengutak-atik komputer, khususnya programnya. Program pengolah gambar, video, internet, office dan lain sebagainya. Tapi lebih senang dengan pengolah gambar dan video. Maka dari itu aku belajar otodidak dari tutorial di internet, buku, maupun asal mencoba untuk bisa menghasilkan sesuatu yang hmm, wow gitu deh. Saat awal tahun 2011, ada salah satu PTS yang membuka lowongan masuk bagi mahasiswa baru. Lha aku ikut tes tersebut dan lolos. Karena aku memilihnya di jurusan kesehatan, maka aku terima saja. Lagian dalam pelajaran biologi yang mempelajari seluk beluk kehidupan lumayan bisalah. Maklum, anak IPA. Haha #bangga.
    Setelah mengikuti ujian nasional atau UN, ada beberapa ujian lagi yang aku ikuti. Milih jurusanpun saat itu adalah Teknik Informatika, Sistem Komputer, Sistem Informatika dan jurusan lain yang berhubungan dengan komputer, dan aku juga yang memilih yang berbau teknik, semisal teknik mesin, elektro, dan lain sebagainya. Aku tidak memilih jurusan yang berbau IPS karena aku kasihan kepada temanku yang jurusan IPS tidak bisa kemana-mana nanti. Kalau aku keterima, aku juga gak bisa ngapa-ngapain. Gak ada bekal sob. Tapi setelah mengikuti ujian-ujian yang memberatkan itu, aku (jujur) gatal, gagal total. Tidak ada satupun yang lolos dan hanya ujian masuk pertama yang bisa aku lewati.
    Namun aku tahu pasti, semuanya itu berserah kepada diri sendiri dan Tuhan. Syukurilah apa yang kita dapat kali ini. Usahakanlah yang terbaik dan kita percaya bahwa jurusan yang kita pilih itu akan indah pada waktunya. Indah untuk menghasilkan apa yang kita idam-idamkan saat ini, indah bahwa kita kelak akan menemukan jodoh kita di jurusan tersebut #amin dan indah-indah yang lain (bukan nama orang lho).
Setelah kita diterima dijurusan yang kita sukai:
  1. Tinggal menjalani kehidupan apa adanya. Jadilah yang terbaik, jangan kendur untuk terus maju
  2. Hadapilah segala sesuatu (dalam hal ini rintangan, halangan, hadangan) dengan mata terbuka, pikiran yang positif, kata-kata motivasi, jangan menyerah (lagunya D' Masiv), dan tataplah ke masa depan yang cerah
  3. Jangan lelah untuk terus belajar, karena kita adalah bibit-bibit pemimpin masa depan. Bibit yang pada waktunya akan berbuah dengan manis dan menghasilkan bibit-bibit yang bagus pula.
  4. Jangan lupa juga untuk selalu bersyukur kepada Yang Empunya Hidup. Karena tanpa Dia, kita tidak akan bisa sampai ke level ini, level seorang mahasiswa atau mahasiswi. Dia juga yang membantu kita disaat kita lelah, sedih, lesu, dan hal negatif lainnya melalui keluarga, sahabat, teman maupun hal lain yang membuat kita terus semangat.
  5. Percayalah, kalian bakal jadi pemain-pemain yang sukses merumput di negeri ini sendiri, bahkan di dunia luar sana. Seperti kata pepatah, "Sukses ada di Tangan Anda, bukan di Tangan Orang Lain."
APAKAH MASA DEPAN SEPERTI DI BAWAH INI?
Sukses?
ATAU

Malah dipenjara?

#PILIHAN ADA DITANGAN KALIAN#

9 comments:

  1. saya berharap agar saya nnti bisa di terima di salah satu Universititas Ternama di Indonesia ! agar saya dapat mengejar cita-cita saya dan membanggakan orang tua saya ! hehe :)

    ReplyDelete
  2. @Yosse Kurnia Priandanu: amin sob. saya sangat mendukung usaha anda itu. semoga sukses selalu

    ReplyDelete
  3. Saya anak smk jurusan kimia analis,mau kuliah ambil jurusan yang melenceng tapi takut.gimana dong ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya tidak berdampak apa-apa sih, namun kamu harus belajar dari awal lagi biar gak ketinggalan ama temen-temen kamu yg lain.

      Delete
  4. Butuh pendapat nih kak, saya sekolah di smk jurusan akuntansi tapi setelah sekolah saya udah di daftarin jadi polwan baru setelah sya ngejar cita* sya pngen jdi dokter. Bisakah kalok gitu? Trus kalok pngen kuliah juga dijurusan apa seandainya gabiza msuk di kedokteran. Thanks ka

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau kamu sekolah di SMK jurusan akuntansi dan masuk ke jurusan kedokteran itu mustahil deh, mbak. karena jurusan tersebut khusus untuk anak SMA jurusan IPA. kalau ingin mencoba mendaftar dulu aja lewat SNMPTN atau SBMPTN atau Ujian Mandiri.
      kalau mau kuliah, lebih baik masuk aja di jurusan akuntansi, ekonomi, managemen, tata niaga, perbankan, dll yang ada hubungannya sama yang kamu pelajari pas SMK (akuntansi). disitu materi pelajaran waktu SMK pasti direview lagi dan bakal ditambahin ilmunya, ngerti hal2 yg gak kamu tau pas sekolah.
      masuk di jurusan kesehatan, teknik, bahasa, seni, dll boleh-boleh aja. tapi kamu bakal repot, mikir yg lain lagi, dan pusing karna gak pernah kamu pelajari sebelumnya.
      bagaimana balasan dari saya?

      Delete
  5. mau konsultasidongg, aku duduk di bangku smk jurusan akuntansi nih, nah lebih baik ntar di pts aku milih akuntansi lagi or manajemen? masih bingung bisa kasih saran ga?

    ReplyDelete
  6. apakah smk perbankan bisa masuk kedokteran?

    apakah sma ips bisa masuk kedokteran?

    ReplyDelete
  7. kaksaya dari smk kesehatan nasional itu nanti bisa kuliah di fk ngga ya ?

    ReplyDelete

Aswida's Article
Jangan lupa untuk selalu mencantumkan komentar, kritik dan saran bagi perkembangan blog ini.

Komentar bisa dihapus apabila MENGANDUNG SARA, PROVOKASI, HAL-HAL YANG TIDAK BAIK dan PERKATAAN YANG TIDAK TERPUJI.

>>KEEP BLOGGING FOR ALL BLOGGERS<<

Quote's Today

Statistik Blog

PageRank Checking Icon asp hit counter free counters
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...