Kembali ke TOPIK..!!!
Topik kita sekarang adalah Training Mandiri atau TM. Dimana TM itu adalah suatu training untuk mengetes seorang TPS Junior untuk membawakan Firman dalam sebuah acara persekutuan (menurut saya). Apa lagi tuh TPS? Banyak banget kata-kata yang membingungkan daku. Akan aku jelaskan yahh. TPS adalah Tim Pembimbing Siswa, yaitu suatu bentuk pelayanan dari Perkantas yang mengajar dan membimbing adek-adek SMP dan SMA dalam suatu kota. Di kota tempat saya melayani sekarang (Semarang-red) ada sekitar 30 TPS, baik Yunior, Madya dan Senior serta ada BPH (Badan Pengurus Harian) seperti Koordinator Umum (KU), Bendahara, Sekretaris, Sie Doa, KTS (Koordinator Tim Siswa) dan staf yang membantu kami. Kayak gitu sekilas tentang TPS. Setelah aku melihat di memo kiriman dari teman TPS lain yang berjabat sebagai KU, ternyata TM atau Training Mandiri adalah ajang latihan bagi TPS Yunior di hadapan para TPS lain dan staff sebelum TPS Yunior diperbolehkan menyampaikan Firman Tuhan di ladang. Selain itu, adapun syarat-syarat atau ketentuan dari TM tersebut, antara lain :
- Dilarang konsultasi renungan dengan siapa pun. Training mandiri digunakan untuk mengetes seberapa jauh kemampuan TPS Yunior. Disarankan untuk PA dan self study terlebih dahulu.
Disini kami, tidak boleh berkonsultasi atau bertanya kepada seluruh aspek di TPS Semarang ini. Kami merancang, observasi, dan menganalisis segala sesuatu dengan kemampuan sendiri, agar kelihatan sampai dimana kemampuan kami untuk menyampaikan Firman Tuhan itu sendiri. - Pergunakan pengetahuan dan skill-skill yang telah diberikan saat PD TPS contoh : PA surat, Homelitika
Maksudnya adalah kami menggunakan pengetahuan dan kemampuan yang telah kami dapat saat mengikuti Persekutuan Doa (PD) TPS. Selain dua pengetahuan diatas, ada pengetahuan yang lain (sepengetahuanku saja, maaf ya kalau ada kesalahan kata. Maklum, saya hanya manusia biasa) yaitu cara menyampaikan Firman dengan baik, posisi tubuh yang tepat, mengatasi kegugupan didepan banyak orang, dan bertutur dengan kata yang baik dan benar. Itu saja pengetahuan yang saya dapat selama beberapa kali ikut PD TPS. Hehe - Bentuk acara dan media boleh dibuat sekreatif dan semenarik mungkin sesuai dengan kondisi ladang.
Bentuk acaranya bisa bervariasi, semisal game atau permainan, khotbah biasa, berdoa dan sharing (bisa disebut pray and share), berdoa penyembahan (bisa disebut pry and praise), nonton film, outdoor maupun indoor, seminar, training dan bentuk yang lainnya. Sedang medianya antara lain presentasi dengan menggunakan LCD, tanya jawab kepada audience, alat peraga, dan alat lainnya yang mendukung pemberitaan Firman Tuhan tersebut. Disesuaikan dengan ladang itu bermaksud menyesuaikan media yang sesuai dengan karakteristik tempat kita membawakan Firman. Misalnya saat kita menyampaikan Firman di SMP Y yang karakteristik anak-anaknya nakal, jumpalitan, rame banget, kejar-kejaran sama temen dan intinya kayak kapal pecah oleh ombak setinggi 80 meter (lebay banget ya?), maka kita harus ekstra mengatur anak-anak itu agar mau mendengarkan Firman Tuhan dengan persiapan mental, media (bisa alat peraga, kan anak-anak SMP suka dengan alat peraga sehingga menarik), dan mampu menyesuaikan dengan situasi yang ada, tetapi tegas dan menarik (itulah intinya)
Mas Andre sedang memberitakan Firman di depan siswa |
ejiaannnnnnnnnnnn, ngeri tok!!!!
ReplyDeleteup gan! ;)
@Ivan Setiawan: wookeee van, up up up
ReplyDelete