Renungan ini bercerita tentang kelemahan diri seseorang yang walaupun bisa mengerjakan sendiri atau bersama teman-temannya suatu pekerjaan atau tanggung jawabnya, tapi jika
tidak menyertakan Tuhan hal itu dapat berdampak tidak baik terhadap pekerjaan kita itu. Sehingga dapat menimbulkan tingkat stres yang ada di dalam otak kita.
Sharing : Aku saat ini sedang mengalami hal itu (stres), yang bermula dari menumpuknya berbagai-bagai deadline yang harus diselesaikan saat hari H, namun hal itu tidak selesai, karena aku emang orangnya suka mengulur-ngulur waktu, tidak tepat waktu, dan suka malas. Ditambah kondisi cuaca di kota Semarang ini yang sering hujan dan panas tidak menentu, kedinginan saat duduk dibawah kipas angin (jangan mencap saya sebagai orang kampung, walaupun orang kampung juga punya kipas angin), tidur malem-malem dan terkadang sampe subuh jam 4 baru bisa tidur hanya untuk menonton sebuah anime, dan makan yang tidak teratur dimana terkadang siang-siang tidak makan karena untuk menghemat uang (mengapa? karena saya adalah seorang pejalan kaki yang biasanya menghabiskan uang kurang lebih 10.000 rupiah saat naik angkot maupun bis, dan tak jarang naik taksi yang argonya mencapai 20.000-25.000 untuk sampai rumah). Dari hal-hal itu ditambah dengan kondisi tubuh yang tidak fit, sehingga saya mengalami kondisi tubuh yang menurun/ngdrop dan mengalami gangguan psikosomatis. Jadi saya sedang sakit radang tenggorokan, flu, pilek, pusing yang tidak tertahankan, rasanya pingin tidur melulu, dan pegal-pegal di seluruh tubuh.
Dan saat saya membuka Facebook dan membaca salah satu notes yang akan saya bagikan ini, saya menyadari, bahwa saya melakukan segala sesuatu secara sendiri-sendiri dan tidak melibatkan Tuhan dalam setiap keadaan dan aktifitas selama ini. Jadi, andalkanlah Dia yang masih menyayangi anda disaat tersulit maupun tersusah ataupun dalam keadaan senang dan bahagia. Selamat menikmati.
Saat kita semakin sulit untuk di tegur dan di ingatkan oleh Tuhan melalui siapapun atau apapun, lalu Allah membiarkan kita sejenak untuk membereskan itu sendiri atau kita tetap berkutat bahwa tak ada yang salah dalam setiap perbuatan kita dan tau apa yg terjadi?? Malah hidup kita makin hancur berantakan, terus gak sanggup, pengen lari dari semuanya, pengen ke dunia lain yg gak ada satupun orang yang mengenal kita kalo bisa, pengen bilang ke Tuhan 'Tuhan kenapa aku harus menanggung beban seberat ini?'masih aja kita protes yaa teman, padahal kita yang salah tapi masih egois gak mau ngaku ckck
mungkin ada pula dari kita yang tetap lari dari masalah, mungkin menghindar dari komunitas pertumbuhan rohani, mungkin semakin jarang atau malah gak pernah ikut persekutuan lagi, mungkin malah mencari kegiatan 'pelarian' baik itu dalam bentuk pelayanan ataupun organisasi ataupun macam lainnya dengan alasan yg bisa dibilang rohani pula, mungkin menjauhi orang-orang terdekat, study makin hancur, stress, dan sebagainya.
dan dari pelarian itu semua, kita bukannya menghadap kepada Tuhan mengakui semuanya, minta ampun, minta tolong, etc. ehh, malah makin takut atau mungkin ada rasa enggan untuk datang pada-Nya, merasa tak ada gunanya atau merasa baik-baik saja dengan semua itu. Benarkah? Itukah yang kita lakukan saat kejadian ini terjadi?
Tapi taukah kamu, mengapa Allah membiarkan itu semua terjadi dalam hidup kita??
Tak lain tak bukan ialah untuk menunjukkan siapa diri kita ini. Kita bejana yang sangat rapuh, rapuh sekali, yang sekali dijatuhkan saja langsung hancur berantakan. Maka tak layak kita untuk berlagak sombong atau sok kuat, atau sok hebat dan tak suka ditegur orang lain walau ternyata emang kita salah atau juga tak suka kalau-kalau Allah dan teman seiman terlalu mencampuri hidup kita walau maksudnya membawa kita untuk semakin bertumbuh dalam-Nya.
Dan setelah kejadian ini semua, Allah tidak pernah tinggal diam, ternyata Dia selalu menanti kedatangan kita, menanti teriakan minta tolong kita, menanti kebergantungan kita kepada-Nya. Dan Dia ingin berkata, "Hei..Aku selalu ada untukmu, Aku akan menguatkanmu kembali asal kau mau berbalik kepada-Ku. Aku selalu menanti kedatanganmu disini, mengapa engkau malah semakin berlari menjauh dari-Ku? Dan bahkan tak berteriak minta tolong pada-Ku, mengapa engkau harus enggan anak-Ku? Aku selalu menantikan kedatanganmu disini." Dan dengan tangan terbuka dan raut wajah yang bersukacita Dia menyambut kita.
Lihatlah sosok itu teman, Dia sangat menantikanmu. Mari datanglah...
Dibawah ini saya kutip lirik lagu ini, untuk kamu yang sedang dinantikan Allah yang begitu merindukan kehadiranmu! Resapilah dan nikmati kasih-Nya yang tak pernah berkesudahan dan selalu memberi kesempatan bagi mereka yang mengaku bersalah dan memohon ampun kepada Allah, karena Dia adalah Allah yang setia dan adil.
Franky Sihombing - Temukanlah Hati-Ku
Bait 1:
Bagai seorang bapa
Rindu akan anaknya
Itu yang Aku rasa
Rindu akan hadirmu
Bait 2:
Dengar isi hati-Ku
Beri ruang di hatimu
Hanya satu rindu-Ku
Mendekatlah anak-Ku
Damai-Ku bersamamu
Reff:
Datanglah temukanlah hati-Ku
Rasakanlah cinta-Ku dalam hidupmu
Biarkanlah kasih-Ku mengubahmu
TanganKu menjagamu s'panjang hidupmu
Bridge:
Semuanya t'lah Kuberikan
S'bagai bukti kasih sayang-Ku
One Way - Pulang
Bait 1:
Di dalam kehampaan malam
Terdengar rintihku yang dalam
Hidupku yang semakin kelam
Bagaikan kapalku tenggelam
Bait 2:
Ku bagai anak yang terhilang
Yang tak tahu arah tujuan
Sampai saat mulaiku dengar
Suara Bapaku berkata
Reff:
Kembalilah, anak-Ku sayang
Aku rindu kau pulang
Di sini Aku t'lah menunggu
Ku harap engkau mendengar-Ku
Kembalilah, anak-Ku sayang
Aku rindu kau pulang
Di rumah telah Kusiapkan
Pesta untukmu yang 'kan datang
Pulang....
Terima kasih buat saudari Marta Juwita S, salah seorang pengurus dari Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Kota Semarang, buat renungannya. God Bless You
Tweet
makasih buat tulisannya... :)
ReplyDeletesama-sama teman :)
DeleteBandar Taruhan Sabung Ayam Online Live Terpercaya!
ReplyDeleteBanyak Promo & Hadiah Menarik Lainnya Bersama Agen Bolavita
Mari Bergabung Sekarang Juga Di Website www. bolavita. site
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
BBM: BOLAVITA
WeChat: BOLAVITA
WA: +628122222995
Line : cs_bolavita