Mengenal Penyakit CHIKUNGUYA

Beberapa bulan yg lalu di kota Semarang, yaitu di wilayah Ngaliyan dan Gunungpati terjadi kejadian luar bisa (KLB) penyakit Chikunguya. Pada bulan Mei di kelurahan Wates 23 orang, kelurahan Kandri 42 orang, kelurahan Pakintelan 25 orang dan di bulan Juli 27 orang.

                Penyebaran penyakit Chikunguya biasanya terjadi pada daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) dan kota Semarang sangat berpotensial untuk terjadinya KLB Chikunguya karena sebagian besar wilayahnya merupakan daerah endemis DBD.

                Terdapat tiga faktor yang memegang peranan dalam penularan penyakit Chikunguya , yaitu manusia, virus dan vektor perantara (nyamuk). Untuk lebih mengenalnya, berikut mengenai penyakit Chikunguya

1.       Definisi/Pengertian dan Penyebab

a.       Penyakit Chikunguya adalah penyakit yang mirip dengan Demam Berdarah Dengeu (DBD) yang disebabkan oleh virus Chikunguya dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.

b.      Penyakit Chikunguya sering disebut demam tulang atau flu tulang

c.       Penyakit ini ditemukan pertama kali di Afrika Timur tahun 1952 dan di Indonesia tahun 1973 di kota Samarinda

d.      Penyebab penyakit Chikunguya adalah virus Chikunguya. Virus Chikunguya termasuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus. Virus ini termasuk self limiting disease atau hilang dengan sendirinya

2.       Gejala

Pada saat virus berkembang biak di dalam tubuh, penderita merasa nyeri pada tulang, terutama di sekitar persendian, sehingga tidak berani menggerakkan anggota tubuh. Gejala tersebut tidak menyebabkan kelumpuhan. Penderita bisa menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala setelah sembuh.

3.       Tanda-tanda

a.       Demam tinggi mendadak sampai 39⁰C selama 5 hari, dikenal dengan demam lima hari.

b.      Kulit kemerah-merahan.

c.       Nyeri/lini pada persendia, terutama pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang. Dapat disebut sebagai demam tulang atau flu tulang yang kadang kala menimbulkan kelumpuhan sementara.

d.      Sakit kepala, bercak-bercak darah di selaput putih mata dan sedikit takut cahaya.

4.       Beda dengan DBD

        Pada penyakit Chikunguya tidak ada pendarahan rekjatan (shock) maupun kematian seperti DBD. Biasanya sembuh sendiri dalam waktu 7 hari.

5.       Cara Penularan

a.       Virus ini menyerang semua usia

b.      Virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita yang lain melalui nyamuk Aedes Aegpyti dan Aedes Albopictus.

c.       Proses masuknya virus ke dalam tubuh manusia sampai timbulnya demam Chikunguya 2-4 hari. Pada umumnya penyakit ini berlangsung sampai 3-7 hari.

6.       Cara Penanggulangan

Seperti DBD, belum ada vaksin maupun obat khusus untuk Chhikunguya.

Untuk mengurangi gejalanya:

»     Minum obat penghilang rasa sakit dan demam

»     Kompres dengan air hangat

»     Makan-makanan yang bergizi seimbang

»     Minum air putiih sebanyak mungkin

»     Perbanyak konsumsi buah-buahan segar

»     Konsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh

»     Istirahat yang cukup

»     Apabila sakit berlanjut, segera ke pelayanan kesehatan terdekat

7.       Cara Pencegahan

a.       Melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dengan melakukan 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur

b.      Menghindari gigitan nyamuk seperti kelambu, memasang kawat kasa, memakai obat gosok anti nyamuk, menaburkan larvasida atau memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

c.       Hindari perilakuyang membuat nyamuk bersarang (misal : menggantung pakaian di dalam rumah)

d.      Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran  udara dan pencahayaan yang sehat

JANGAN PANIK !!!

Apabila terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit ini, segera konsultasikan ke pelayanan kesehatan terdekat