Kondisi Anak Jalanan di Indonesia

Pada artikelku kali ini, aku akan memberikan sebuah kondisi sosial anak jalanan Indonesia yang sangat memprihatinkan pada saat ini. Artikel ini aku ambil dari sebuah presentasi yang berbentuk Ms PowerPoint. Kalian juga bisa mendownloadnya sekedar untuk menjadi bahan presentasi atau sebagai koleksi semata (bagi yang suka mengoleksinya).

Kita mulai dulu dari pendahuluannya. Di dalam pendahuluan ini terdapat latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, dan manfaat penulisan dari presentasi ini.

1. Latar belakang
   Diawali dari banyaknya profesi pekerjaan yang dapat dilakukan saat ini dan dari anak jalanan itu sendiri. Hal ini akan diawali dari banyaknya profesi. Saking banyaknya profesi atau pekerjaan saat ini, akan dibutuhkan juga alat transportasi untuk menunjang pekerjaan tersebut. Maka dibutuhkanlah kendaraan bermotor yang merupakan alat transportasi yang cocok. Dan saking banyaknya jenis-jenis kendaraan bermotor yang diperlukan akan menyebabkan suasana kota yang menjadi ramai. Hal ini juga mempengaruhi banyaknya juga orang-orang berusaha untuk mencari pekerjaan, walaupun berbahaya untuk dirinya sendiri. Yaitu pekerjaan di pinggir jalan raya, termasuk pengemis, orang yang mencari sumbangan, pedagang asongan, dan lainnya. Pekerjaan ini diambil orang untuk biaya hidup dan untuk kebutuhan ekonominya. Dan bagi mereka yang mempunyai anak maupun saudara juga akan mengajak mereka untuk membantu pekerjaan tersebut. Dari sini kita ambil contoh anak mereka yang bisa disebut juga anak jalanan. Mereka mengambil pekerjaan tersebut karena berbagai hal. Antara lain kebutuhan ekonomi (juga), sekedar untuk mengisi waktu luang (sebagian besar dari mereka tidak bersekolah), dan lain sebagainya. Dari sini juga kita akan mengetahui bagaimana kehidupan mereka (anak jalanan) tersebut.
   
   
   Dan dari kedua latar belakang tersebut (banyaknya profesi dan anak jalanan) maka kita akan mengambil satu (1) latar belakang yang tepat untuk menjadi latar belakang yang tepat untuk dijelaskan, yaitu sikap dan cara untuk mengatasi masalah anak jalanan.
2. Permasalahan
   Untuk subbab selanjutnya kita akan membahas permasalahan dari latar belakang diatas. Dari latar belakang tersebut kita dapat mengambil tiga (3) permasalahan, yaitu :
   ~Bagaimana kehidupan anak jalanan tersebut?
   ~Apakah yang mendasari mereka sehingga menjadi anak jalanan?
   ~Bagaimanakah tindakan yang dilakukan perintah dalam mengatasi masalah anak jalanan?
3. Tujuan Penulisan
   Dari permasalahan di atas kita mendapatkan tujuan apa yang akan kita peroleh. Dan tujuannya ialah :
   ~Mengetahui kehidupan anak jalanan
   ~Mengetahui sebab dan alasan mereka menjadi anak jalanan
   ~Mengetahui kinerja pemerintah untuk mengatasi masalah anak jalanan
4. Manfaat Penulisan
   Dan manfaatnya untuk kita atau teman-teman atau teman sekerja kita setelah menyaksikan presentasi ini adalah :
   ~Bagi masyarakat, memberikan pandangan lebih terhadap masyarakat tentang anak jalanan agar tidak selalu dianggap buruk.
   ~Bagi pemerintah, memberikan gambaran supaya meningkatkan kepedulian atas anak jalanan.
   ~Bagi anak jalanan, memberikan motivasi agar bangkit dan mencoba hidup dengan jalan yang lebih baik.
   

Setelah kita ketahui pendahuluannya, kita akan memulai telaah pustaka. Telaah pustaka yaitu landasan-landasan yang kita pakai untuk mengetahui problem anak jalanan (yang sedang dibahas tentang anak jalanan) dan ada pula argumen atau pendapat kita atau alasan kita dalam membahas hal ini.
Dalam hal ini landasan yang kita pergunakan adalah landasan teori yang berupa teori sosiologi dan berdasarkan isi UUD 1945 serta Undang-Undang. Dan argumen yang kita gunakan yaitu :

• Masalah anak jalanan merupakan masalah yang sudah lama berlangsung dan sangat sulit mencari pemecahan masalah tersebut.
• Harus ada partisipasi dari semua pihak bila ada progam pemerintah untuk anak jalanan.

Setelah telaah pustaka, kita akan memulai metode penulisan. Metode Penulisan adalah metode atau cara kita untuk menuliskan masalah yang sedang kita bahas. Dapat berupa sumber data, analisis data, maupun yang lain-lain.

1. SUMBER DATA
Data sebagian besar berasal dari berbagai literatur yang diambil dari buku dan situs internet.
2. ANALISIS DATA
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah pendekatan kualitatif.

Dan mari kita untuk mulai membahas masalah ini. Dimulai dari :

1. Perkembangan jumlah anak jalanan di Indonesia yang semakin pesat.
   Hal ini disebabkan oleh sebuah istilah "semakin banyak anak, semakin banyak rejeki". Istilah itu digunakan dalam era 60an sampai 80an. Itu berhasil bagi orang yang mampu menghidupi mereka (anak-anak) satu persatu hingga dewasa dan bisa hidup sendiri. Tetapi bagaimana bila orang tersebut tidak mampu? Dia akan di diskriminasi-kan oleh orang tua mereka sendiri dan mereka akan bekerja untuk menghidupi sendiri. Dan tidak ada pilihan lain sebagai pengemis atau anak jalanan.
2. Anak yang seharusnya bermain dan belajar malah harus bekerja.
   Hal yang kedua ini bisa jadi akibat dari yang pertama tadi. Bila orang tua mereka acuh tidak acuh terhadap mereka, maka mereka tidak akan bisa mendengarkan nasihat orang tuanya. Bahkan mereka bisa mengacau atau mengancam kepada orang tuanya.
3. Resiko yang harus dihadapi anak jalanan.
   Resiko yang harus dijalani mereka adalah tidak adanya bekal pendidikan yang mereka dapatkan untuk masa depannya. Bahkan ada juga ancaman dari pemerintah (dari SATPOL PP) yang akan merazia mereka. Ada juga resiko akan ditabrak oleh pengendara kendaraan bermotor lain.
4. Dampak negatif yang dihadapi anak jalanan.
   Dampak negatif yang dihadapi oleh mereka adalah tidak adanya pendidikan moral, akan terjadi kecacatan (bila terjadi kecelakaan yang melibatkan mereka), dan lainnya.
5. Pasal 34 ayat (2) UUD 1945, “ Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.”
   Apakah anda tahu akan makna pasal 34 ayat 2 UUD 1945? Iya, maknanya adalah orang-orang yang belum bisa bekerja (fakir miskin, gelandangan, pengemis, anak jalanan) harus dipelihara oelh pemerintah negara. Agar mereka bisa mendapatkan pendidikan yang cukup dan bisa bekerja tidak di jalanan lagi. Minimal di perkantoran saja atau bisa mendirikan lapangan usaha yang lain.
6. Pasal 31 ayat (1) UUD 1945. “ Tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.”
   Dari ayat ini, kita juga bisa tahu bahwa tiap-tiap warga negara akan mendapatkan pengajaran yang sesuai bagi mereka. Tetapi bagaimana bila negara tidak bisa menjamin pendidikan bagi mereka?Mereka akan memberontak kepada negara (mungkin) untuk mendapatkan pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan, malah diselewengkan oleh aparat negara.
7. Program-program yang dilakukan pemerintah untuk menangani anak jalanan.
   Program-program ini sudah banyak yang berhasil. Salah satunya adalah BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang bisa menyejahterakan anak-anak pada usia 7 sampai 16 tahun (setingat SD sampai SMP).
8. Adanya partisipasi dari Pemerintah, masyarakat dan anak jalanan itu sendiri.
   Hal ini juga perlu untuk memberantas anak jalanan di jalanan, supaya kita tidak terganggu dan bisa menikmati suasana di jalanan dengan baik pula.

Sampailah kita pada KESIMPULAN. Kesimpulan ini adalah ringkasan atau pun saran dan kritik yang bisa kita berikan.

SIMPULAN :

~Kehidupan anak jalanan sangat memprihatinkan.
~Yang mendasari mereka menjadi anak jalanan adalah faktor ekonomi dan keadaan lingkungan.
~Pemerintah masih belum maksimal dalam menangani anak jalanan.

SARAN :

~Pemerintah dapat meningkatkan progam wajib belajar 9 tahun bagi anak jalanan atau anak tidak mampu.
~Masyarakat ikut membantu dalam menciptakan lapangan pekerjaan unuk anak jalanan.
~Masyarakat lebih peduli dan mau berpartisipasi untuk membantu anak jalanan agar lebih baik.


Bagi pembaca yang mau mendownloadnya, bisa masuk kesini