Puji Tuhan ya (something) aku bisa online lewat PC buat ngenet (seperti biasa). Ngenet dalam hal ini adalah melihat komik naruto yang ketinggalan 2 episode, melihat twitter dan facebook punyaku dan punyanya, melihat email di Yahoo! dan Gmail (ada info terbaru ternyata), me-like dan mengomen beberapa coret-coretan dari fansku di Facebook Aswidha Fazani Malano tentang ulang tahun yang jatuh pada minggu kemarin, dan melihat hal-hal lain yang tidak bisa aku sebutkan. Saking banyaknya, jari-jariku menjadi sakit dan kram pastinya (latihan buat jari biar bisa ikut kontes kekuatan jari tangan). Dan setelah tidak bersua di blog ini (Aswida's Article) selama beberapa hari (atau minggu ya? Atau bulan ya. Aku gak hafal. Haha) sekarang saya bersua lagi atau mencorat-coret blog pribadi ini.
Kalian pernah merasakan suatu kebosanan dalam hidup? Kekosongan hidup? Atau hal-hal yang kita jalani itu merupakan suatu aktivitas biasa? Menjenuhkan? Gimana ya caranya buat bikin hidup itu tidak membosankan, menjenuhkan, hidup itu menjadi hampa? Itulah gunanya artikel ini dibuat. Dibuat dengan segala bahasa dan tulisan yang bakal kalian mengerti (walaupun ada beberapa hal yang harus dipikir lagi)
Nah, sekarang aku akan memberitahu kalian cara-cara atau langkah-langkah untuk menikmati hidup. Pertama-tama apakah kalian tahu menikmati hidup itu apa sih? Kalau aku sendiri sih, menikmati hidup adalah cara-cara agar hidup itu tidak monoton, itu-itu saja yang dilihat, dirasakan, didengar, dicium dan diraba (sesuatu yang dirasakan oleh panca indera). Hidup itu harus berwarna, seperti sebuah iklan di televisi yang berkata, "LIVE IS NEVER FLAT." Ya, hidup itu tidak pernah datar, monoton, yang menyebabkan kita menjadi bosan untuk menjalani hidup ini. Jadi hindarkanlah hidup yang itu-itu saja. Buatlah suatu motivasi agar hidup kita tidak membosankan bagi diri kita sendiri.
Berikut ini adalah langkah-langkah agar hidup itu tidak membosankan:
- Carilah suatu kegiatan yang beda dari orang lain di sekitar kita.
Maksudnya adalah kegiatan yang kita lakukan itu berbeda dari orang lain. Misalnya: jalan-jalan di rel kereta api, di tengah jalan, di pinggiran jembatan gantung, mendaki puncak menara telepon, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti ini memang berbahaya bagi sebagian orang. Mereka akan menyebut kita orang gila (memang sih), orang yang mau bunuh diri. Tapi itulah cara menikmati hidup dari segi pandang kegiatan yang berbeda.
from infokepanjen.com
Jalan-jalan dengan kaki dan mengobrol dengan sesama pejalan kaki
Gunanya sunskin atau pelindung kulit - Pandanglah barang-barang atau benda-benda lain yang menarik perhatian kita.
Maksudnya? Maksudnya adalah ketika kita jalan-jalan kaki seperti diatas dan melihat keadaan sekeliling kita, maka kita juga akan memandang benda-benda yang ada di sekitar kita itu. Misalnya saat kita jalan-jalan di sekitar Simpang Lima misalnya (karena aku hidup di Semarang). Disana aku melihat ada kegiatan yang seperti biasa, mobil, motor, angkutan umum, bis, truk dan lain sebagainya berlalu lalang di sekitar bundaran itu. Tapi bila kita melihat dengan seksama dan dalam tempo yang agak lama, ada sesosok bangunan dan sebuah orang yang berdiri disitu. Iya, disitu ada Mal Citraland, Matahari, Masjid Baiturahman, dan bangunan yang lain. Tapi tidak itu saja. Ada penjual yang menjajakan jualannya disitu, ada tukang parkir, warung-warung, pedestrian, dan lainnya. Dan jika kamu lewat disitu dan merasakan adanya perubahan (perubahan itu bisa perubahan suasana, perubahan waktu, perubahan kegiatan dan lainnya). Itulah artinya kita memandang hal-hal yang menarik dan membuat jiwa kita seolah menikmatinya.
Pencitraan Simpang Lima, Semarang dengan Google Earth
Screenshot sebagian dari keadaan asli Simpang Lima Semarang - Punyailah prinsip "HIDUP ITU HARUS DINIKMATI, BUKAN MENIKMATI HIDUP"
"Apa lagi ini??" "Maksudnya apa sih?" "Sama aja ah perumusan pengertiannya." "Dibolak balik katanya, tetep aja artinya sama. Betul gak min?"
Yahh, walaupun emang perkataan kalian itu benar, aku akan mencoba menguraikannya sedikit demi sedikit. Sesuatu yang diuraikan sedikit demi sedikit, pasti akan menjadi bukit #lhooo???
Hidup itu harus dinikmati, berarti kita harus menikmati hidup itu sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita. Sedangkan menikmati hidup adalah hidup itu harus dinikmati ap adanya agar hidup itu tidak menjadi suatu rutinitas belaka, tetapi menjadi suatu keasyikan sendiri. Setelah aku uraikan sama aja ya. Jadi intinya adalah hidup itu harus dinikmati apa adanya dan jangan biarlah hidup itu menikmati kita. Apa jadinya bila hidup menikmati kita? Hidup kita akan terasa terburu-buru, monoton, dan membosankan yang menyebabkan kita hampa akan hidup dan berkata, "Untuk apa gue hidup di dunia ini? Bosan tauk!! Mending gue mati aja. *Arghhh*"
Tweet
0 comments:
Post a Comment
Aswida's Article
Jangan lupa untuk selalu mencantumkan komentar, kritik dan saran bagi perkembangan blog ini.
Komentar bisa dihapus apabila MENGANDUNG SARA, PROVOKASI, HAL-HAL YANG TIDAK BAIK dan PERKATAAN YANG TIDAK TERPUJI.
>>KEEP BLOGGING FOR ALL BLOGGERS<<