Wednesday 25 April 2012

Gambaran [Seharusnya} Pendidikan di Indonesia

Kembali ke blog ini yang (Puji Tuhan) kemarin update dengan artikel seputar Rokok. Dan sekarang, di siang bolong [lagi] dengan keadaan perutku yang laper dan minta diberi makan cacingnya, aku akan membahas tentang pendidikan di Indonesia. Pendidikan (yang menurut GUE) saat ini sedang dirundung masalah.

Gambaran pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini agak 'menjengkelkan'. Mengapa? Karena hal ini disebabkan ulah beberapa pihak yang ingin mengambil keuntungan dari sistem pendidikan di negeri ini. Apa aja sih yang mereka ambil?
Mereka mengambil beberapa keuntungan, antara lain

  1. Keuangan. So pasti, beberapa orang pasti ingin menjadi kaya dengan cepat dan tidak usah mencari banyak rintangan. Keuangan yang diambil misalnya dari dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS yang pemerintah kucurkan untuk menanggulangi keuangan yang terjadi di beberapa pendidikan. Selain BOS yang diambil, ada pula uang SPP yang biayanya sedikit naik, tapi bisa juga itu bisa dijadikan modus pemimpin sekolah tersebut untuk meng-kaya-kan diri sendiri.
  2. Menarik anak-anak lain untuk menempuh pendidikan di suatu institusi tertentu. Maksudnya agar sekolah tersebut menjadi trending topic atau menjadi sekolah yang bagus dan favorit, bila meluluskan anak-anak didikan sekolah tersebut dengan nilai terbaik diantara nilai anak-anak didikan di sekolah lain dengan kota yang sama. Modusnya adalah membagikan kunci jawaban kepada anak-anak atau siswa-siswi kelas 3 yang sedang menempuh ujian akhir atau Ujian Nasional. Tapi ada juga, siswa-siswi yang mencari kunci jawaban ke luar sekolah (ke pencetak soal Ujian) dan mereka harus membayar ke pencetak soal tersebut. Dan aku dan temen-temen mengalami hal yang kedua dengan iuran perkelas mininal ***jt serta terbukti kunci jawaban itu benar dan meloloskan seluruh anak didiknya serta menjadi nomor 1 di kota saya. *pengakuan dosa*
  3. Dan lain-lain karena pasti banyak banget keuntungan yang bisa diperoleh dari sistim pendidikan di Indonesia.
Seharusnya mereka tidak berperilaku seperti poin 1 dan 2 yang hanya mementingkan masalah pribadi dan masalah martabat. Seharusnya para pengajar (guru) harus memiliki rasa rendah hati (bukan rendah diri), tidak mencari keuntungan sendiri, mengajar dengan penuh integritas, memiliki rasa sosial yang tinggi, mengajar dengan lemah lembut (bukan bentak-bentak ala militer), dan lainnya. Disini aku juga menyisipkan sebagian gambar seharusnya pendidikan di Indonesia
inilah seharusnya gambaran seorang pendidik bagi generasi masa depan
pengawas ujian seharusnya begini
malah membiarkan siswa mencontek kesana kemari


0 comments:

Post a Comment

Aswida's Article
Jangan lupa untuk selalu mencantumkan komentar, kritik dan saran bagi perkembangan blog ini.

Komentar bisa dihapus apabila MENGANDUNG SARA, PROVOKASI, HAL-HAL YANG TIDAK BAIK dan PERKATAAN YANG TIDAK TERPUJI.

>>KEEP BLOGGING FOR ALL BLOGGERS<<

Quote's Today

Statistik Blog

PageRank Checking Icon asp hit counter free counters
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...