Sunday, 16 September 2012

Kita Harus . . . [Berlanjut]

Selamat sore semuanya.

Setelah postingan terakhir yang berjudul Kita Harus . . . . yang berisi pengalaman saya pergi ke kampus temen saya selama 2 hari berturut-turut plus 1 hari lagi, ternyata ada 1 hal yang belum tersampaikan di postingan kemarin itu.

"Kurang apa aja kakak??"

"Apa ya dek? Kakak juga lupa nih :P"



Maka dari itu, daripada aku dan kalian tidak tau apa-apa alias lupa terus (bagi diriku) marilah kita menyimak pembahasan Kita Harus di bawah ini

Kita Harus: Berkorban. Berkorban dalam hal apa kakak?

Berkorban adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata dan tidak mengharapkan suatu imbalan walaupun kesulitan dan penderitaan sedang kita alami saat itu juga. Berkorban dalam hal ini adalah berkorban segala-galanya (aseeek, kayak sudah ada yang punya aja). Berkorban dalam hal waktu, keuangan, ekonomi, perasaan, dan lain sebagainya.

Saat aku di kampus temenku yang kemarin (masih ingetkan nama si dia?), sebenarnya hari itu adalah hari kuliah pertama (10 September,-red). Jadwalku yang lama sih kuliahku siang sampai sore, dari jam 2 sampe jam 6 (kalau gak salah). Dan aku sama dia sudah janjian untuk ketemu di kampusnya untuk spik-spik atau ngobrol ngalor ngidul (bagi yang gak tau artinya, itu artinya ngobrol kesana kemari, gak tau apa temanya). Kenapa di kampusnya kak? Karena dia adalah mahasiswa semester akhir dan akan mengurus wisudanya. Banyak hal yang harus dia kerjakan, dari bertemu sama dosen pembimbing untuk menandatangani jurnal skripsinya yang sudah selesai, mengurus beberapa surat, termasuk surat akan diwisuda, surat beasiswa, dan surat yang lainnya, termasuk surat masuk dan keluar yang ada di handphonenya (Inbox dan Outbox).

Makanya, aku kesana saja sambil memakai pakaian bebas pagi-pagi sekali, sekitar jam 8 pagi aku sudah berangkat dari rumah dan sampai disana sekitar jam 10an (kalau gak salah lagi). Setelah kita ketemu satu sama lain (melepas rindu) dan saling mengobrol, akhirnya aku pamit kepada dia untuk kuliah.

Berangkat dari sana jam 1 dan sampai kampus malah jam 2 kurang. Ternyata, aku malah datang duluan alias kegasikan alias belum ada orang-orang yang disana. Lalu aku ke kamar mandi dan berganti pakaian dengan seragam kebanggan program studiku, dan menunggu orang-orang alias temen-temenku yang berseragam untuk masuk kuliah bersama.

Kutunggu 10 menit, 15 menit, 20 menit sampai jam 14.10, ternyata kagak ada orang-orang yang berseragam lewat kesana kemari. Saat itu aku masih belum pake seragam deng sob. Lupa saya. He he he. Setelah itu, aku sms kepada temen-temenku yang semester lalu dan kata mereka, ada kuliah jam segitu (14.10 -red). Lalu aku pergi ke gedung yang lainnya (waktu itu kuliahnya ada di gedung D, dan mereka kuliah di gedung C) dengan terburu-buru. Saat aku sampai di lantai 1, aku melihat banyak temen-temenku yang berseragam. Lantas aku ke kamar mandi untuk mengganti seragam, karena tadi masih pakai pakaian bebas (maaf karena aku salah tulis diatas :P) dan bergabung dengan mereka untuk kuliah bersama-sama.

Saat masuk, dosennya perkenalan diri dan mengenalkan mata kuliahnya. Tiba saatnya absensi oleh dosen tersebut. Satu persatu nama dipanggil dan aku sudah hapal, bahwa namaku pasti ada di depan sendiri, karena aku mendaftar paling awal sendiri. Tapi setelah dipanggil, kok gak ada namaku. Apa aku salah jadwal ya? Lalu aku bertanya kepada temen disebelahku dan jadwalnya emang bener bahwa dia kuliah. Akupun juga mengecek KRSku dan emang jam segitu aku ada kuliah di gedung D (yang tadi) dan saat disana tidak ada sosok-sosok orang berseragam khas fakultasku. Jadi akhirnya aku baru sadar bahwa KRS milikku ini salah dan terperangkap di kuliah orang yang lainnya.

Lalu aku melihat website kampusku dan mengecek KRS ku. Dan ternyata jadwalnya sudah berganti saudara..... Harusnya di hari itu, aku kuliahnya pagi-pagi, sampai siang jam 2an, ehh, ternyata pada hari itu juga aku malah pergi ke kampus temenku itu, ngobrol-ngobrol dan masuk ke kuliahnya orang lain. Jadi di hari itu aku langsung absen dua mata kuliah sekaligus dan malu juga masuk ke kamar dosen atau mengikuti mata kuliah yang bukan jadwalku itu. Sebagai pelajaran sajalah hal ini. Karena aku masih maba (mahasiswa baru) yang bercampur dengan mala (mahasiswa lama)

Terus mana kak pengorbanannya?

Pengorbanannya adalah aku berani taruhan jadwal kuliahku yang seharusnya pagi itu aku kuliah dengan pergi ke kampus temenku yang jaraknya jauh banget dari rumah dan kampusku. Selain itu adalah berkorban keuangan dan waktu. Mengapa? Karena aku pergi dari rumah sampai kampus temenku itu dan ke kampusku lagi menggunakan beberapa angkotan umum. Dari rumahku itu harus jalan kaki ke depan gang untuk mencari bis, lalu setelah bis itu turun di tempat yang aku inginkan, harus jalan kaki lagi ke tempat para angkotan berhenti untuk menaikkan penumpang supaya penuh. Lalu sambil menunggu pula orang-orang lain naik ke angkot tersebut. Setelah full alias penuh, barulah angkot itu berangkat.

Selesai ngobrol beberapa jam, menit, detik kemudian, aku naik juga ke angkot jurusan yang sama dan turun juga di tempat yang sama. Menunggu lagi bis untuk membopong aku sampai ke kampusku. Setelah ada bis, naiklah aku kesana dan turun di depan kampusku. Lalu berjalan lagi menuju gedung untuk kuliah. Belum selesai nih. Abis selesai kuliah, aku menunggu lagi angkot sesuai jurusan rumahku dan turun di depan gang rumahku serta berjalan kaki lagi menuju ke rumahku. Nah, hal itu sudah selesai.

Kira-kira hal itu semua mulai dari naik bis dari depan gang rumah, naik angkot ke kampus temen, belum juga mbayari makan siang antara aku dan dia, naik lagi angkot jurusan yang sama ke jalan besar dan naik bis ke jurusan menuju ke kampusku buat kuliah, dan naik lagi angkot untuk pulang itu sesuatu banget. Biayanya kira-kira 26 ribu rupiah dari depan rumah sampai pulang ke rumah. Waktu yang diperlukan dari depan rumah sampai ke kampus dia kurang lebih 2 jam karena menunggu angkot dan bis, terus dari kampusnya ke kampusku, kira-kira 1 jam, terus dari kampus ke rumah kira-kira 45 sampai 60 menitan. Jadi waktunya adalah kira-kira 3 jam 45 menit sampai 4 jam untuk pergi dan pulang saja itu teman-teman, dari rumah kembali ke rumah lagi.

So, pengorbanannya adalah

  1. Berani taruhan sama jadwal kuliah
  2. Keuangan alias uang jajan yang diberikan orangtua, dan
  3. Waktu

Mungkin cukup sekian sharing saya pada kali ini. Karena sambil menunggu download 1 part dari sebuah film yang memerlukan waktu kurang lebih 3 jam dan belum selesai, maka saya mengucapkan terima kasih karena temen-temen bisa dan sudah membaca sharing ini.

Categories: , ,

2 comments:

Aswida's Article
Jangan lupa untuk selalu mencantumkan komentar, kritik dan saran bagi perkembangan blog ini.

Komentar bisa dihapus apabila MENGANDUNG SARA, PROVOKASI, HAL-HAL YANG TIDAK BAIK dan PERKATAAN YANG TIDAK TERPUJI.

>>KEEP BLOGGING FOR ALL BLOGGERS<<

Quote's Today

Statistik Blog

PageRank Checking Icon asp hit counter free counters
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...